Jumat, 24 April 2009

KPU dan Panwaslu Nunukan Dikecam Massa 24 Parpol

KPU dan Panwaslu Nunukan Dikecam Massa Parpol

Liputan6.com, Nunukan: Ratusan massa dari gabungan 24 partai politik menggelar unjuk rasa di Kantor KPU dan Panwaslu Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, belum lama ini. Mereka mengecam kinerja Panwaslu Nunukan yang dinilai tutup mata atas kecurangan-kecurangan oknum tertentu. Massa juga mengkritik KPU Nunukan yang mereka tuding paling bertanggung jawab atas dugaan terjadinya penggelembungan suara sekitar 22 ribu orang dalam daftar pemilih tetap. Tidak sampai di situ, massa juga mensinyalir ada oknum di KPU Nunukan yang melindungi perbuatan politik uang yang dilakukan caleg partai tertentu. Karena itu, massa menuntut digelarnya pemilu diulang. Hingga saat ini 24 partai politik lintas partai terus memantau penghitungan suara secara manual.(ADO/Imron Rosyadi)

Minggu, 05 April 2009

Dankormar Resmikan 5 Pos Pamtas Marinir di Sebatik

Dankormar Resmikan 5 Pos Pamtas Marinir di Sebatik

Nunukan Zoners Community - Dankormar Mayjen TNI (MAR) Djunaidi Djahri meresmikan 5 pos pengamanan perbatasan (Pamtas) di Sebatik, yang ditandai dengan penandatanganan prasasti di Posko Satgasmar Ambalat Pamtas, Sabtu (4/4) lalu. Lima pos pamtas yang diresmikan tersebut yakni, Pos Pamtas Sei Bajau yang dikomandani Kapten (Mar) Budi Santosa yang juga Dansatgasmar Ambalat IX, Pos Pamtas Sei Taiwan yang dikomandani Letda (Mar) Halley, Pos Pamtas Balansiku dikomandani Serka (Mar) Tory, Pos Pamtas Tembaring dikomandani Lettu (Mar) Poniman dan Pos Pamtas Bambangan dikomandani Serma (Mar) Harianto. Ia menerangkan, secara geografis batas wilayah Indonesia dengan negara tetanga adalah laut, yang sangat berpotensi menimbulkan konflik. Hal ini yang harus diwaspadai dan diperhatikan oleh pemerintah dan semua pihak, termasuk korps marinir TNI AL. ” Maka dibangunlah pos-pos pengamanan dan sarana prasarananya, untuk mendukung satgas korps marinir, dalam pengamanan wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga di wilayah ini,” katanya. Dalam kesempatan sama, dilaksanakan pula pergantian personel pengamanan perbatasan dari kompi Satgasmar Ambalat VIII DPP Kapten (Mar) Agus Hariyanto, kepada Kompi Satgasmar Ambalat IX DPP Kapten (Mar) Budi Santosa. Selama 9 bulan, sejak Juli 2008-April 2009, Satgasmar Ambalat VIII telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan banyak hal positif yang telah ditunjukkan dan dihasilkan, demi terwujudnya kedaulatan di wilayah NKRI. ”Untuk Satgasmar Ambalat IX, wujudkan kerja sama yang baik antaranggota, maupun dengan satuan dan instansi pemerintah. Jaga citra dan nama baik korps marinir, dengan berpegang teguh pada Sapta Marga, sumpah prajurit, 8 wajib TNI dan Trisila TNI AL,” tegasnya. Dankormar beserta istri dan rombongan tiba di Nunukan pada Jumat (3/4), kemudian langsung berangkat menuju Pulau Sebatik. Rombongan menginap di sebuah hotel di Sebatik dan keesokan harinya (Sabtu), Dankormar meresmikan 5 pos pamtas di Sebatik. Rombongan tersebut, terdiri dari Danguspurla Armatim Laksma TNI RM Harahap, Danpasmar-1 Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra, Danlanmar Surabaya Kolonel Marinir Amirudin Harun, Asops Kormar Kolonel Marinir Ivan Titus, Aspers Kormar Kolonel Marinir Gatot Suprapto, Wadan Lantamal VIII Kolonel Marinir RM Trusono, Asops Kaspasmar-1 Kolonel Marinir I Made Wahyu Santoso, Asintel Kaspasmar-1 Letkol Marinir Edi Zuardi. Sedangkan rombongan dari Nunukan, Wabup Kasmir Foret, Pgs Danlanal Nunukan Mayor Laut (E) Mungkarlani, Kapolres AKBP Purwo Cahyoko, Dandim Letkol Inf Basri, Danyon 613/RjA Letkol Inf Robert Giri diwakili Wadan Mayor Inf Dedi Hardono, Ketua PN Nunukan Jhon Halasan Butar Butar SH MH, Kakandepag H Abu Ubaedah, Camat Sebatik dan Camat Sebatik Barat. ”Saya harapkan, dengan adanya penugasan baru, Satgasmar Ambalat IX juga memiliki semangat dan motivasi baru untuk menjaga kedaulatan NKRI, serta dapat berkoordinasi baik dengan aparat dan pejabat setempat,” kata Wabup Kasmir Foret. Ia juga mengaku bangga dengan masyarakat yang telah menghibahkan tanahnya, untuk digunakan sebagai pos pamtas di Sebatik. ”Terbukti, masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk membela dan menjaga keutuhan NKRI di perbatasan,” tandasnya.(dew)